Twitter
WELLCOME TO MY SITE "Tsun-Ardi"

Reaksi Saponifikasi pada Pembentukan Sabun

Author Ardity Sains - -
Home » » Reaksi Saponifikasi pada Pembentukan Sabun

Siapa yang tidak mengenal sabun , benda yang satu ini sangat akrab sekali dalam kehidupan manusia. Tapi apakah kita mengenal lebih jauh bagaimana proses terbentuknya sabun ini? Ternyata sabun dibuat dari bahan dasar lemak dan basa kuat melalui proses reaksi substitusi. Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian atom/gugus atom oleh atom/gugus atom yang lain. Reaksi substitusi banyak terjadi pada senyawa turunan alkana . Contonya pada pembentukan senyawa alkil halide dari alcohol berikut ini. 

CH3 CH2 – OH + H – Cl --> CH3 CH2 – Cl + H – OH

Gugus - OH pada alkohol di substitusi oleh atom Cl yang berasal dari asam clorida sehingga membentuk etil klorida serta air.
Reaksi di atas serupa dengan reaksi saponifikasi yang akan di bahas berikut ini.

Klik gambar untuk memperjelas

Pembentukan Sabun
Sabun dapat dibuat melalui reaksi substitusi lemak dengan basa kuat seperti yang diuraikan sebelumnya. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut: 

RCOONa yang merupakan garam dari natrium karboksilat dapat menjadi sabun apabila R (gugus alkil) yang diikat merupakan gugus alkil yang besar seperti – C15H31 dan – C 16H33. Hal ini terjadi karena gugus alkil yang besar memiliki sifat nonpolar, tidak seperti gugus alkil berantai pendek yang lebih bersifat polar. Apabila sabun larut dalam air akan terbentuk ion RCOO- dengan gugus R yang bersifat nonpolar dan COO- yang bersifat polar. Gugus R yang terbentuk akan mengikat pengotor yang umumnya berbentuk lemak yang bersifat nonpolar dan selanjutnya pada saat air dialirkan, air yang bersifat polar akan menarik gugus nonpolar dari sabun dan kotoran sehingga kotoran tersebut lepas dari tubuh kita. Karena sabun dibuat dari bahan baku alami yang berupa lemak, limbahnya tidak berbahaya terhadap lingkungan karena mudah diuraikan oleh mikroorganisme. 

Deterjen memiliki fungsi dan mekanisme kerja yang sama dengan sabun, tetapi memiliki struktur yang berbeda. Deterjen dibuat dengan bahan baku asam benzene sulfonat (ABS) sehingga memiliki rumus struktur ABS – Na (natrium alkil benzene sulfonat) sebagai garamnya. Limbah dari deterjen berbahaya bagi lingkungan karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan terutama pencemaran air. Hal ini dikarenakan asam benzene sulfonat merupakan bahan kimia sintetis yang sukar diuraikan oleh mikroorganisme.

Diberdayakan oleh Blogger.