Siapa sih yang ngga kenal dengan agen 007 James Bond?? Bayangkan saja agen super keren itu mencelupkan handphonenya ke segelas martini untuk mengisi ulang baterainya.
Hal ini memberi inspirasi untuk sang ilmuwan Shelley D. Minteer, PhD, asisten profesor kimia dari Saint Louis University. Minteer berhasil menemukan sel bahan bakar yang bisa membuat baterai handphone tahan sebulan penuh. Prinsip kerja sel ini adalah mengubah energi yang muncul dari reaksi kimia antara gas hidrogen dan oksigen menjadi energi listrik. Hal ini sudah dipraktekkan pada beberapa kebutuhan, untuk reaksi keduanya dipakai katalis logam platina namun karena harganya mahal jadi hal ini agak susah diterapkan dalam peranti rumah tangga.
Lalu telah dipraktekkan juga menggunakan gas hidrogen dari penguraian alkohol dengan enzim, namun hal tersebut tidak berjalan dengan lancar karena enzim sangat sensitif terhadap perubahan temperatur dan keasaman (pH).
Alih-alih salah satu produsen teknologi asal jepang, Toshiba, berhasil berselancar di pasar dunia dengan menyisipkan baterai cair dari metanol yang disebut plymer electrolyte fuel cells (PEFC) itu untuk dipakai pada laptop yang dapat bertahan selama 5jam.
Minteer justru memilih etanol, karena menurutnya metanol itu beracun sedangkan etanol mudah diperoleh. Dari 50 jenis etanol yang telah dicoba, munculah temuan bahwa "Sel kami telah dicoba dan bekerja pada vodka, gin, dan anggur putih, sekarang satu-satunya yang kami perlukan, yaa, hanya minuman tadi dan oksigen yang ditangkap dari udara".
Kapankah kita bisa memakai handphone ala James Bond?? "Ya mungkin dalam beberapa tahun lagi, yang penting temuan sel bahan bakar ini sekarang dapat dipakai untuk keseharian"